Candi Jago Tumpang dibangun untuk menghormati Raja Sri Jaya Wisnuwardhana (1248-1268) yaitu raja ke-4 kerajaan Singasari. Dibangun oleh Raja Kertanegara, yaitu anaknya dan juga merupakan raja yang berkuasa saat itu.
- Lokasi Candi Jago Tumpang ada di Jl. Wisnuwardhana, Ronggowuni, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156.
- Jam operasionalnya itu buka setiap hari, di jam 07.30 hingga 16.00 WIB.
- Tiketnya gratis, hanya ada kotak donasi untuk parkir.
Finairakara.com – hai, sugeng rawuh di Tumpang. Tempat kelahiran sekaligus tempat tinggalku sekarang, hihihi. Tumpang sendiri menurut sejarah itu luas ya, ada beberapa kecamatan yang dulunya tergabung dan kini sudah menjadi kecamatan sendiri. Yaitu Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tumpang, cmiiw.
Sejarah Desa Tumpang, Tempat Candi Jago Tumpang
Dulu Tumpang dikenal sebagai sentra padi Ganjarawe yang menghasilkan Beras Tumpang. Ada Stasiun Tumpang (TMP) juga loh, rutenya untuk menghubungkan Tumpang dan Blimbing. Stasiun trem nonaktif ini dulu termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VIII Surabaya.
Malang Stoomtram Maatschappij (MS) yang membangun Stasiun Tumpang ini, barengan sama pembangunan jalur trem Blimbing–Tumpang. Pembangunan jalur ini sepaket dengan jalur Blimbing–Singosari yang buka pada tanggal 27 April 1901. Jalurnya sekarang udah tutup ya, tutupnya di tahun 1968, karena rute Tumpang Blimbing sudah semakin mudah diakses dengan jalan raya. Sekarang di tanah milik KAI di Tumpang ini sudah berubah jadi rumah dan kawan toko-tokoan. Tapi, masih ada Bakso Stasiun Tumpang loh, ada di dekat Pasar Tumpang lokasinya.
Candi Jago Tumpang, Wisata Edukasi Sejarah Kerajaan Singasari
Nah, lokasi Candi Jago ini gak jauh sama Stasiun Tumpang dan Pasar Tumpang. Kalau stasiunnya masih aktif, wah aku yakin rute pendakian TNBTS via Tumpang bakalan jauh lebih mudah diakses. Hahaha karena biasanya kan open tripnya itu titik penjemputan di Stasiun Kota Malang.
Lokasi Candi Jago ini keliatan kok dari D’Forest. Bisa lurus aja dari area D’Forest yang biasa jadi rest area pertama pendaki-pendaki.
Kalau dari kitab Negarakertagama dan Pararaton, pembangunan Candi Jago atas perintah Raja Kertanegara ini berlangsung sejak tahun 1268 M sampai dengan tahun 1280 M, sebagai penghormatan bagi ayahandanya Raja Singasari ke-4, Sri Jaya Wisnuwardhana, yang mangkat pada tahun 1268.
Kemudian, Adityawarman membangun sebuah candi tambahan dan meletakan Arca Manjusri ke dalamnya. Situs candi Jago Tumpang ini ditemukan Belanda tahun 1834. Pada saat ditemukan, kondisi candi dalam keadaan rusak, karena ada pohon beringin besar yang menutupi bagian atasnya. Terus di sekitar tahun 1908, candi ini baru bisa keliatan bentuk aslinya setelah dipugar.
Fasilitas di Candi Jago Tumpang
Kompleks Candi Jago sendiri tuh gak terlalu luas, which is gak seluas Candi Kidal—yang ada di kecamatan Tumpang juga. Tapi menurutku udah cukup lengkap juga fasilitasnya:
- Toilet bersih, dengan air yang kebersihannya terjaga. Di dalam toilet tuh biasanya ada selang air, buat bapak-bapak penjaganya siram rumput dan tanaman di Candi Jago.
- Tempat duduk, dari bambu ada juga yang permanen dari semen.
- Pos penjaga, biasanya pengunjung yang mau study tour yang isi buku tamu. Kalau cuma perorangan, kayaknya enggak (cmiiw) karena aku gak pernah disuruh isi buku tamu meski tiap akhir pekan main ke Candi Jago.
- Panel informasi, dulu ada di dekat gerbang utama. Tapi sekarang sudah diperbarui dan lokasinya ada di luar pos penjaga. Tapi foto Candi Jago ketika belum pemugaran sudah tidak ada lagi. Ada booklet informasi sejarah juga, jadi bisa minta ke penjaga aja.
- Tempat parkir, untuk mobil bisa parkir di luar area Candi Jago. Tepatnya tuh di badan jalan yang juga trotoar, jadinya motong jalan juga. Kalau parkir motor bisa masuk ke area Candi.
- Warung makan, hahaha ini bukan fasilitas candi. Tapi tepat di seberang Candi Jago itu ada warung makan Mak Sah yang menyediakan menu rumahan. Ada beberapa warung kelontong lain di sekitar situ. Dan karena lokasinya deket Pasar Tumpang, jadi gak perlu jauh-jauh cari makanan misalnya mau piknik.
- Taman, halamannya luas dan full rumput. Kalau mau piknik bisa juga sih, karena ada pohon juga jadi lumayan bisa teduh.
Tips Wisata ke Candi Jago Tumpang
Beberapa tips sebelum wisata sejarah ke Candi Jago:
- Jangan datang ketika momen weekday. Hahaha, karena peak season candi ini adalah weekday. Biasanya ada semacam study tour gitu, apalagi lokasinya dekat dengan banyak sekolah dari TK hingga SMA/SMK di Tumpang.
- Datang ketika pagi / sore hari. Jujur pas siang itu puanas, karena pohonnya cuma di pinggir kiri candi. Jadi yah begitulah, atau bisa bawa payung ya. Antisipasi hujan juga.
- Dilarang naik candi. Dulu memang boleh naik hingga ke area atas, jadi bisa lihat lanskap Desa Tumpang dari atas candi. Tapi, sekarang sudah tidak boleh naik, mungkin karena alasan keamanan, kebersihan, dan demi kelestarian candi juga.
- Buang sampah di tempatnya. Wajib sih ini, apalagi sudah disediakan tempat sampah di beberapa titik.
- Lewat di pagar area samping. Jadi gak bisa ya masuk melalui pagar utama yang terlihat dari jalan raya. Tapi harus lewat pintu pagar samping, di dekat pos penjaga.
- Jika rombongan, bisa banget untuk hubungi dulu ya, tapi kalau cuma mau wisata aja bisa langsung datang. Atau kalau mau ada penelitian or something gitu, bisa kontak dulu karena penjaganya bukan juru kuncinya ya, seingatku. Atau bisa ikut open trip, tapi jarang guys.
- Bawa air atau bekal. Kalau mau piknik, bisa banget bawa bekal dari rumah ya.
Wisata edukasi sejarah Candi Jago Tumpang ini cocok banget buat liburan singkat, karena lokasinya deket rumah dan berasa taman open public space yang nyaman untuk grounding sama anak hahaha. Merumput itu sehat~
Sampai jumpa di Tumpang~