Menonton film pendek adalah ajang refreshing tersendiri bagiku, apa pun genre yang diusung termasuk juga apa pun tema yang diangkat. Meski begitu, aku suka menonton film pendek yang mengangkat kegiatan, tradisi, atau kejadian, juga fenomena terkini di masyarakat terkhusus Indonesia. Sejauh ini aku seringkali menonton film pendek melalui kanal YouTube, tergantung rasa dan tema yang diangkat aku bisa menghabiskan waktu seharian untuk menonton dan menganalisis jalan ceritanya. Bisa juga aku jadi dibuat penasaran dengan setting atau tradisi yang diangkat dalam film, sehingga menghabiskan waktuku seharian lagi untuk mencari tahu tentang itu lebih jauh.
Memang waktu yang dihabiskan untuk menonton film pendek cenderung singkat, jadi bisa dilakukan di sela-sela aktivitas harian. Di Indonesia sendiri sudah banyak film pendek yang luar biasa dan meraih berbagai penghargaan bahkan hingga kancah internasional dan nasional. Misalnya film yang tenar karena Bu Tejo beberapa waktu lalu misalnya, Tilik (2018), yang mengangkat kebiasaan ibu-ibu luar biasa di Indonesia. Ada juga film Anak Lanang (2017), Singsot (2016), Lemantun (2014), Elegi Melodi (2018), Mia Mera (2019), Wedok (2019), Setengah Hari Kurang Sedikit (2019), KTP (2019), Negeri di Bawah Kabut (2020), Nilep (2015), Kodhok (2017), Ngelimbang (2018), Nyumbang (2015), dan sederet judul lainnya yang menarik untuk ditonton dan diresapi topik filmnya atau hanya sekadar untuk hiburan semata.
Makin hari, filmmakers Indonesia ini semakin tampak gaungnya di mata masyarakat karena banyak yang mengangkat tradisi lokal setempat. Bisa dilihat banyak tayangan film pendek yang bermunculan, sehingga patut sekali diapresiasi dengan adanya penghargaan atau ajang kompetisi. Kemudian yang diharapkan kian memacu juang kompetisi untuk filmmakers di Indonesia. Ada beberapa ajang festival film yang sudah ada sejak lama di Indonesia untuk mewadahi para pegiat sinema film pendek, salah satunya Sundance Film Festival: Asia 2021.
Sundance Film Festival: Asia 2021
Festival film satu ini adalah persembahan dari XRM Media dan IDN Media yang kali ini disponsori oleh Argo, plattform streaming dan kurator film pendek, mengadakan kompetisi film pendek. Ajang kompetisi ini diharapkan bisa menjadi jalan untuk menemukan, membina, dan memberikan panggung bagi para sineas bertalenta serta mengenalkan karya mereka secara global.
CEO IDN Media, Winston Utomo mengatakan, “Film pendek akan selalu menjadi salah satu bagian penting di dunia film dan storytelling. Film pendek memiliki tempat tersendiri di hati banyak penggemar film, terutama di Sundance Film Festival: Asia. Dalam Short Film Competition ini, kami sangat menantikan kreativitas para sineas Indonesia melalui karya-karyanya. Harapannya Sundance Film Festival: Asia bisa jadi wadah untuk perkembangan industri film Indonesia.”
Dalam Short Film Competition yang diadakan Sundance Film Festival: Asia 2021 kali ini akan dibuka pendaftarannya hingga tanggal 9 Juli 2021 untuk seluruh Warga Negara Indonesia yang berusia minimal 18 tahun. Bagi film yang memenangkan kompetisi ini juga akan diberikan penawaran untuk ditayangkan secara global di plattform Argo. Selain itu, juga ditayangkan di gelaran Sundance Film Festival. Untuk kriteria genre dan tema filmnya sendiri bebas. Tetapi, film yang didaftarkan harus selesai pengerjaannya pada atau setelah 1 Januari 2019. Dengan durasi film tidak kurang dari 3 menit dan tidak lebih dari 20 menit. Jurinya? Ini dia daftar dewan juri:
– Heidi Zwicker, Senior Programmer, Sundance Film Festival
– Susanti Dewi, Head of IDN Pictures
– Kim Yutani, Director of Programming, Sundance Film Festival
– Joko Anwar, Filmmaker, alumni Sundance Film Festival
– Amanda Salazar, Head of Programming and Acquisitions, Argo
– Mike Plante, Senior Short Film Programmer, Sundance Film Festival
13 Komentar. Leave new
setahu aku sundance film festival salah satu ajang bergengsi untuk para cineas film pendek, karena walaupun hanya masuk sebagai nominasi pun susahnya minta ampun yah saingannya filmmaker seluruh dunia
Ini keren banget programnya ya jadi bisa melahirkan para cineas-cineas muda juga nih, karena kalau lihat teman-teman konten kreator yang bikin video tuh pada keren-keren banget loh.
Keren yah.. Kesempatan untuk sineas Indonesia berkarya dan mengembangkan kreativitasnya.. Nice info mbak..
memang festival film selalu menarik buat disimak ya, apalagi kalo fim indienya keren dan jalan ceritanya bagus dengan plot twist yang bikin bengek gimana gitu
Menurut daku film pendek itu punya cita rasa tersendiri yang langsung makjleb pesan yang disampaikan. Maka bagus dengan adanya Sundance Film Festival tahun ini, jadi mau lihat karya yang berkompetisi
Entah kenapa ya film pendek itu lebih nendang, nancep walau cuma 5-30 menitan. Keren banget dengan alur singkat tapi membekas. Ya macem filmnya Joko Anwar yang seremnya ampuuun!
Wah mas Joko Anwar jadi juri di Sundance Film Festival: Asia 2021 ya, menarik nih! Pingin nonton film-film yg menang di acara ini deh, ga sabar!
Wah beberapa film pendeknya udah aku tonton di YT. Tapi herannya boomingnya justrus setelah agak lama dr tahun film diproduksi atau pas dapat penghargaan.
Lomba2 kyk gini pasti banyak peminatnya, filmnya jg biasanya bagus2 gk kalah dr bikinan sineas pro
Aku ada dua komunitas film yang kuikuti Mba. Kendal dan Pekalongan bisa nih informasinya ku bagikan ke mereka biar makin banyak belajar nih
Wah keren banget. Event ini harus dimanfaatkan oleh para sineas Indonesia, nih. Siapa tahu ada yang berhasil go international dari ajang ini.
Ya ampuuunnnn dari sekian banyak judul film pendek yang disebutin, aku baru nonton tilik aja. Harus banget nih nonton yang lain
Dari sekian banyak film pendek, aku cuma tahu yang bu tejo, tilik sama anak lanang mbk.
Apalagi bu tejo tuh, fenomenal banget ya… Hahahaha
saya juga salah satu penggemar film pendek, karena suka bosan kalau nonton dan lama, bisa-bisa malah filmnya yang tonton saya karena udah duluan tidur, hehehh.
moga film-film pendek Indonesia semakin banyak dan berkualitas ya 🙂