Finairakara.com – Allah telah menciptakan bahwa setiap fitur-fitur di tubuh manusia itu saling terkoneksi. Beberapa waktu lalu di podcast Dr. Zaidul Akbar, dibahas kalau sains zaman sekarang menyebutkan manusia memiliki 3 otak, yaitu otak di kepala, hati, dan usus. Makanya, ketika kesehatan mental manusia bermasalah, bisa jadi penyebabnya karena apa-apa yang ada di ususnya.
Masalah kesehatan di dalam usus ini juga termasuk penyebab perilaku manusia bisa berubah, karena makanan yang masuk ke usus itu akan mempengaruhi mood kita. Nah, setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh kita itu akan memberikan amunisi untuk produksi hormon. Hormon sendiri adalah senyawa kimia dalam tubuh yang diproduksi berbagai kelenjar di seluruh tubuh, di mana salah satu fungsi pentingnya adalah mengatur suasana hati atau mood.
Serotonin untuk Kesehatan Mental
Salah satu hormon yang berperan dalam pengendalian mood ini adalah serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter dalam tubuh yang mengatur suasana hati, siklus tidur, memori ingatan, nafsu makan, fungsi seksual tubuh, kemampuan belajar, dan sistem pencernaan. Dalam tubuh, hormon beredar dalam sirkulasi darah dan cairan sel untuk mencari sel target, lalu mengikat protein dan mengirim sinyal pada otak. Di mana itu memberikan pengaruh terhadap ekspresi genetik atau aktivitas seseorang. Sementara itu, hormon serotonin ternyata dipengaruhi oleh apa yang ada di usus alias makanan yang kita konsumsi.
Sebagaimana kita tahu bahwa dalam tubuh manusia ini ada pula triliyunan makhluk hidup, selain diri manusia itu sendiri. Yang mana semua mahkluk itu sedang bertasbih. Yaitu bakteri, makhluk yang Allah ciptakan dalam jumlah yang seimbang dalam tubuh manusia antara bakteri jahat dan bakteri baik. Bakteri tersebut memiliki peran yang esensial bagi kesehatan mental kita.
Meskipun jumlah awal bakteri itu seimbang, tetapi manakah yang akan kita jadikan lebih dominan antara bakteri baik atau bakteri jahat? Tentunya dengan mengonsumsi makanan yang halal dan baik itu akan menguatkan bakteri baik dalam tubuh. Ketika bakteri baik lebih dominan, tubuh akan merespon dengan menjadi lebih ringan untuk beraktivitas, otak menjadi lebih jernih ketika digunakan untuk menuntut ilmu, hati menjadi lebih riang dan tidak moodswing.
Mengapa begitu? Karena dalam sistem pencernaan menjadi tempat imun tubuh menetap, yang mana memang sistem pencernaan ini menjadi tempat pertama yang berhadapan langsung dengan mikroorganisme dari luar tubuh melalui makanan. Respon imun tubuh ini disebabkan karena dalam sistem pencernaan manusia memiliki 50-100 juta sel saraf.
Jutaan Mikroba dalam Tubuh
Bakteri-bakteri yang mempengaruhi hormon dan sistem imun tubuh kita itu bisa menjadi tidak seimbang akibat dari pola makan kita. Ketidakseimbangan antara bakteri-bakteri dalam tubuh atau disbiosis tersebut, menyebabkan penyakit salah satunya autoimun.
Menurut penelitian kekebalan tubuh kita itu, 70% faktor penentu utamanya ada di sistem pencernaan. Dan 95% pemasok serotonin dalam tubuh itu dari bakteri baik dalam sistem pencernaan. Seorang ilmuwan di bidang sistem pencernaan, Michael Gerson, menyebutkan bahwa sistem pencernaan adalah otak kedua manusia.
Usus dan otak manusia itu terus berkomunikasi dan saling mempengaruhi. Sehingga apa yang ada di usus, akan pula mempengaruhi tingkah laku, perfoma otak dari apa yang kita pikir, juga apa yang kita rasakan.
Bahkan dibahas dalam kitab-kitab adab, sebelum menuntut ilmu ada bab khusus yang membahas tentang makanan apa yang baik dikonsumsi sebagai penuntut ilmu. Menjaga apa yang kita makan itu adalah bentuk usaha kita menyayangi diri dengan menjaga keseimbangan simbiosis dalam tubuh.
Maka kesehatan mental juga akan membaik, karena tubuh melepaskan hormon untuk menjaganya secara optimal. Kuncinya adalah mengenali diri, kemudian meminta bantuan.
Nah dalam penanganan gejala gangguan mental ini diperlukan pemahaman dari masyarakat, karena kunci dari kesehatan mental adalah mengenali diri. Edukasi dan sosialisasi serta dukungan komunitas juga penting, untuk upaya pencegahan juga perawatan terkoordinasi. Maka itu, harapannya sih selain menjadi wadah dari para ahli farmasi, https://pafikupang.org juga dapat berkolaborasi untuk peningkatan penanganan tentang kesehatan mental.
4 Komentar. Leave new
Setuju banget, Kak… Memang kondisi kesehatan kita bergantung pada apa yang kita konsumsi, ya. Semakin sehat menu yang dikonsumsi, semakin baik mood yang terbentuk, maka semakin sehat pula keseluruhan tubuh, termasuk mental kita.
Untuk mencapai mental yang sehat memang perlu mengenali diri sendiri ya, Mbak. Mengenal kebutuhan diri yang perlu diperbaiki. Salah satunya dengan perbaiki pola hidup atau pola konsumsi makanan dan minuman karena memang sangat berpengaruh sih
You are what you eat. Sebaiknya memang mulai banyak belajar tentang nutrisi gizi dari makanan karena bagus untuk mood n tubuh
Post inj jadi reminder banget untuk lebih memperhatikan dan memperbaiki pola makan. You are what you eat, indikator sehat juga dari sini kan ya?