Terampil sendiri bermakna cakap atau mampu dan cekatan, sebagai kata dasar dari kata keterampilan. Sedangkan keterampilan, bermakna kecakapan atau kemampuan dan kecekatan. Keterampilan dalam berbahasa Indonesia adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi membaca, berbicara, menulis, dan menyimak.
Keterampilan dalam berbahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yakni secara lisan dan tulis. Dari kelompok keterampilan berbahasa secara lisan, meliputi menyimak dan berbicara. Sedangkan dari kelompok keterampilan berbahasa secara tulis, meliputi membaca dan menulis.
Jika dilihat dari sifatnya, keterampilan berbahasa secara lisan bersifat reseptif, yakni menerima atau memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara atau penulis. Sedangkan keterampilan berbahasa secara tulis bersifat produktif, yakni menghasilkan pembicaraan datau tulisan.
- Keterampilan Reseptif
Menyimak, Keterampilan dalam Berbahasa Indonesia
Dalam keterampilan satu ini, berbeda dengan kegiatan mendengarkan. Tarigan (1980) mengungkapkan contoh mengenai menyimak dengan sebuah ungkapan, “Tuhu ngeibegina, tapi labo idengkehkenna.”
Ungkapan itu berarti, “Memang didengarnya, tetapi tidak disimaknya.”
Hal ini menjelaskan bahwa, menyimak berarti mendengarkan secara seksama untuk memahami segala sesuatu secara jelas mengenai hal yang dibicarakan oleh pembicara. Menyimak memiliki manfaat untuk memperlancar komunikasi, memperoleh informasi untuk menambah wawasan, dan sebagai dasar belajar bahasa. Selain itu, menurut Wilga M. Rivers yang dikuti oleh Mukhin (1978), kebanyakan orang dewasa diperkirakan telah menggunakan waktunya untuk komunikasi sebanyak: 45% untuk mendengarkan, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis.
Menurut Suhendar,ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi daya simak seseorang: 1.) Alat pembicara atau jug adapat alat pembaca. 2.) Situasi yang tidak kondusif. 3.) Latihan yang teratur, dan lain sebagainya.
Keterampilan dalam berbahasa Indonesia yaitu menyimak ini bersifat interaktif (terdapat sesi tanya jawab yang berlangsung seperti sebuah diskusi) dan noninteraktif (keterampilan satu ini ialah kegiatan menyimak satu arah tanpa respon timbal balik secara langsung).
Membaca, Keterampilan dalam Berbahasa Indonesia
Membaca sama halnya dengan menyimak, yakni keterampilan berbahasa dimana mempunyai tujuan untuk memahami sebuah pesan yang disampaikan. Hanya saja, dalam keterampilan ini pesan disampaikan dalam bentuk pesan tertulis.
Smith dalam Solkhan (1987) membagi keterampilan dalam membaca menjadi empat kategori, yakni: 1.) Pemahaman literal, yakni pemahaman mengenai tulisan yang dibaca tersebut; 2.) Interpretatif, yakni pemahaman yang dapat menimbulkan penafsiran dari pembaca; 3.) Kritis, yakni pemahaman pada tingkat pembaca dapat beropini mengenai tulisan tersebut; 4.) kreatif, pembaca dapat menangkap makna tersurat serta informatif terhadap bacaan yang dibaca.
2. Keterampilan Produktif
Berbicara
Suhandar (1992:20) menyampaikan definisi dari berbicara ialah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran. Kegiatan berbicara yang dimaksud di sini ialah menyampaikan gagasan dalam situasi yang formal, dan bukan hanya sekadar mengobrol. Kegiatan berbicara memerlukan persiapan yang matang mulai dari menentukan tujuan, mengumpulkan referensi, menyusun kerangka, dan melakukan latihan, dan kegiatan lainnya.
Menulis
Haffemian dan Lincoln berpendapat bahwa, “Menulis merupakan suatu proses. Pada waktu menulis seseorang memerlukan lebih banyak waktu untuk berpikir, menuangkan ide-idenya di atas kertas dengan cara mengembangkan topik, memilih kata-kata, membaca kembali apa yang dituliskannya, memikirkannya, mempertimbangkannya, dan memperbaikinya.”
Tentu saja, keterampilan menulis tidak akan didapatkan dalam sekali waktu.
Dari keempat keterampilan berbahasa itu baik lisan maupun tulisan, tentunya memiliki keterkaitan yang erat. Tentu saja, hubungan antar keterampilan menjadi lebih erat ketika berada dalam klasifikasi yang sama, semisal keterampilan menulis akan memiliki hubungan erat dengan keterampilan membaca. Karena keduanya berada dalam klasifikasi keterampilan bahasa secara tulis. Begitu pun dengan keterampilan bahasa secara lisan.
Sumber:
Mulyati, Yeti. dkk. (2018). Modul BMP Bahasa Indonesia MKDU4110. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Baca juga:
5 Komentar. Leave new
Meskipun digunakan sebagai bahasa sehari-hari tapi ternyata banyak jg yah seluk beluk bahasa indonesia yang kurang saya pahami.
Yang sering kurang dipahami kayaknya yang menyimak itu ya. Karena sering diartikan sekadar mendengarkan. Padahal mendengar sama menyimak itu beda ya ternyata.
Betul banget bahwa kemampuan berbahasa ini penting dan ada hubungan antara satu kemampuan berbahasa yang satu dengan yang lainnya.
Betul banget Kak. Empat skill (membaca, menulis, berbicara, dan menyimak) dalam keterampilan berbahasa Indonesia ini memang sebaiknya dikuasa oleh semua orang, ya. Dengan keempat skill ini harapannya dapat membangun komunikasi efektif dan mengurangi terjadinya kesalahpahaman.
keterampilan dalam berbahasa pada dasarnya sama sih baik itu untuk bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
karena kemampuan inilah yang nantinya akan digunakan dalam berkomunikasi baik verbal maupun tulisan.