Banyak orang ketika hamil, terutama pada trimester pertama, mengalami mual dan muntah yang berlebihan. Mual dan muntah memang sering terjadi pada kehamilan. Muntah parah selama kehamilan (hiperemesis gravidarum) tidak umum tetapi bisa parah. Ini jauh lebih buruk daripada morning sickness. Jika sakit sepanjang waktu dan tidak bisa mengurangi makanan, coba konsultasi ke bidan atau dokter sesegera mungkin. Kondisi muntah parah ini seringkali membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Namun, ada juga yang memang tidak mengalami gejala tersebut dan melalui masa kehamilan dengan ‘anteng-anteng’ saja. Biasanya kondisi ini orang-orang menyebutnya sebagai ‘hamil kebo’ entah kenapa namanya begitu. FYI, aku juga termasuk orang yang melalui fase kehamilan dengan lumayan anteng, masyaAllah alhamdulillah. Tapi beberapa kali juga mengalami mual dan muntah, pusing dan tidak bertenaga karena enggak doyan makan.
Pada beberapa orang gejalanya mungkin lebih parah dan itu enggak bisa menyamaratakan kondisi, kayak kalau hamil ya begitu. Ibu hamil itu sedang tidak stabil secara fisiknya dan juga emosinya, jadi butuh dukungan, sesimple jangan komentar apapun yang mau bumil lakukan. Karena ketika emosinya meledak-ledak, janin juga bisa merasakan emosi tersebut, lalu dampaknya juga bisa berkelanjutan.
Muntah Parah Selama Kehamilan
Finairakara.com – Muntah parah selama kehamilan ini jauh lebih buruk daripada mual dan muntah morning sickness. Gejala biasanya mulai antara 5 dan 10 minggu kehamilan dan sembuh pada 20 minggu. Tanda dan gejala hiperemesis gravidarum meliputi:
- Mual dan muntah yang berkepanjangan dan parah.
- Dehidrasi.
- Ketosis, kondisi serius yang disebabkan oleh peningkatan jumlah keton dalam darah dan urin (keton adalah bahan kimia asam beracun yang diproduksi ketika tubuh memecah lemak, bukan glukosa, untuk energi).
- Penurunan berat badan.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) saat berdiri.
- Sakit kepala, kebingungan, pingsan dan penyakit kuning.
Mual dan muntah biasanya sangat parah sehingga tidak mungkin menahan cairan, dan ini dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Dehidrasi adalah ketika tubuh tidak memiliki cukup cairan dalam tubuh. Hiperemesis gravidarum sangat tidak menyenangkan dengan gejala dramatis. Tetapi kabar baiknya adalah tidak membahayakan bayi.
Namun, jika itu menyebabkan menurunnya berat badan selama kehamilan. Ada peningkatan risiko bahwa bayi mungkin lahir dengan berat lebih rendah (BBLR) yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Mengontrol kasus hiperemesis gravidarum ringan dapat dengan perubahan diet, istirahat dan antasida. Kasus yang parah mungkin memerlukan perawatan dokter spesialis juga perawaan intensif di rumah sakit. Ini dapat termasuk cairan intravena yang diberikan melalui infus untuk mengobati ketosis dan pengobatan untuk menghentikan muntah.
Jangan minum obat untuk hiperemesis gravidarum tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Cari informasi juga terkait obat-obatan dan tata laksana penanganan pada ibu hamil yang muntah parah selama kehamilan. Pastikan juga mendapat informasi dari web terpercaya, misalnya Pafilampungselatan.org
Apa Penyebab Muntah Parah Selama Kehamilan?
Karena hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi, ada juga peningkatan risiko mengalami trombosis vena dalam (bekuan darah). Mual selama kehamilan adalah perasaan mual yang sering ibu hamil rasakan, terutama selama awal kehamilan. Ini secara luas kita kenal sebagai “morning sickness“. Meskipun itu adalah keliru karena perasaan itu dapat terjadi pada setiap saat sepanjang hari.
Mual kehamilan berhubungan langsung dengan hormon kehamilan hCG, meskipun hubungan pastinya tidak jelas. Pada awal kehamilan, ketika mual di pagi hari biasanya paling buruk. Kadar hCG meningkat dengan cepat untuk membantu tumbuh dan memberi makan telur yang telah dibuahi.
Sekitar minggu ke 12 atau 13, plasenta cukup berkembang untuk mengambil alih tugas-tugas ini. Pada titik ini, kadar hCG cenderung turun sedikit, dan kemudian tetap stabil selama masa kehamilan. Ini juga saat sebagian besar wanita mulai merasakan mualnya mereda.
Karena mual kehamilan paling sering terjadi ketika kadar hCG meningkat dengan cepat atau memuncak, komunitas medis menyimpulkan ada hubungan langsung antara keduanya. Namun, tidak sepenuhnya jelas mengapa hCG menyebabkan mual.
Mual dan muntah parah selama kehamilan sering diperburuk oleh kelelahan hebat yang juga dialami selama trimester pertama. Kelelahan bahkan dapat menyebabkan mual pada orang yang tidak hamil. Jadi, fakta bahwa wanita dalam trimester pertama memiliki kekambuhan ganda karena kelelahan.